Tragedi runtuhnya Ponpes Al Khoziny

Diposkan pada 2025-10-06 14:04:36

JAKARTA: Tim SAR kembali menemukan satu korban tewas dalam pencarian di reruntuhan gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (6/10) sekitar pukul 03.35 WIB.

Dengan penemuan ini, jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 54 orang, termasuk lima potongan tubuh (body part) yang belum teridentifikasi. Total korban sampai hari kedelapan pencarian kini mencapai 158 orang — 104 orang selamat dan 54 lainnya meninggal dunia.

EVAKUASI GUNAKAN ALAT BERAT

Direktur Operasi Basarnas melaporkan, penemuan jenazah dilakukan menggunakan satu breaker excavator penghancur beton dan dua bucket excavator yang bekerja membersihkan puing bangunan.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari (Aam) mengatakan operasi tersebut ditujukan untuk mempercepat proses pencarian korban di bawah reruntuhan.

“Tujuannya masih sama, mengangkat dan membersihkan semua puing reruntuhan agar memudahkan tim pencarian dan pertolongan (Search and Rescue/SAR) menemukan jenazah para korban,” ujar Aam kepada Sindonews.

Ia menambahkan, pembersihan puing material telah mencapai 80 persen, dan jumlah korban yang ditemukan terus bertambah.

Proses evakuasi kini difokuskan pada sisi utara bangunan yang tidak terintegrasi dengan struktur utama.

Tim SAR memperkirakan masih ada sekitar 10 orang tertimbun di bawah reruntuhan, meski jumlah pasti bisa bertambah karena potongan tubuh korban masih menunggu hasil identifikasi.

Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, mengatakan pihaknya belum dapat memastikan apakah lima potongan tubuh yang ditemukan saling berhubungan atau berasal dari korban berbeda.

“Kita tidak tahu apakah nanti itu berhubungan atau tidak dari body part yang pertama sama body part yang kedua, tapi tentunya itu kita tetap anggap masing-masing satu,” ujar Nanang.

Nanang menegaskan, identifikasi lebih lanjut akan dilakukan oleh Tim DVI Polda Jatim. 

“Kami tidak bisa menjelaskan bagian tubuh yang mana. Nanti dari tim DVI saja yang menyampaikan,” tambahnya.

Bangunan asrama putra Ponpes Al Khoziny ambruk pada 29 September 2025, ketika ratusan santri tengah melaksanakan salat Asar berjemaah di lantai dua yang difungsikan sebagai musala.

Sejak hari pertama, proses evakuasi dilakukan siang dan malam dengan melibatkan ratusan personel gabungan dari Basarnas, BNPB, TNI, Polri, dan relawan

Komentar Anda

Tuliskan Komentar Anda

Komentar Anda akan kami Validasi sebelum ditampilkan

Asy-Syifa